Tuesday 1 March 2011

Cara Mudah Membangun e-Library


Cara mudah membangun e-Library
 
            Munculnya istilah e-Library merupakan kolaborasi terkini antara perpustakaan dengan teknologi informasi. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi para pemustaka, sedangkan e-Library merupakan kesatuan manajemen database perpustakaan yang dikelola sedemikian rupa dengan sarana penerapan teknologi informasi. Dengan demikian e-Library merupakan regenerasi perpustakaan konvensional yang melayankan koleksi tercetak menjadi perpustakaan modern dengan melayankan, menyimpan, menghasilkan, mengolah dan menyebarkan informasi dalam media elektronik. e-Library atau perpustakaan elektronik juga merupakan penyimpan nilai informasi dari dokumen, audiovisual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media cetak yang berkisar dari buku cetak, majalah, laporan dan poster hingga ke mikrofis, slid, film, video, compact disc, audio tapes, optical disc, pita magnetis, disket atau floppy disc, serta media lain yang tengah dikembangkan.
             e-Library juga merupakan bagian dari jaringan kerja (network), dimana secara teoritis pemakai dapat memperoleh salinan elektronik sebuah dokumen darimanapun, asal tidak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan sosial. e-Library mulai berkembang pesat sejak tahun 1990 diiringi dengan kemajuan teknologi jaringan komputer internet yang memungkinkan pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dalam waktu singkat.
            Beberapa perpustakaan baik perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan nasional berlomba menerapkan e-Library untuk memanjakaan pengguna dengan kemudahan akses yang dilayankan, seiring dengan tuntutan dari masyarakat itu sendiri yang sudah biasa dengan perangkat teknologi.        Bentuk nyata penerapan teknologi informasi diperpustakaan adalah mengkomputerkan sistem temu kembali informasi dengan sistem jasa layanan yang terintegrasi. Hanya saja mengingat teknologi informasi tidak hanya terbatas pada perangkat keras hardware dan perangkat lunak software, tetapi juga mengikutsertakan manusia serta tujuan yang ditentukan. Penggunaan teknologi informasi terutama e-Library sebagai pilihan dalam mengembangkan perpustakaan perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya aturan dan kemampuan perpustakaan. Penerapan e-Library secara menyeluruh untuk pengguna dalam konteks perpustakaan tidak hanya data bibliografi dan layanannya, tetapi menyangkut semua aspek kandungan informasi yang terdapat didalamnya yakni isinya (full text).

Software e-Library
            Internet merupakan referensi mutakhir bagi e-Library sekaligus sebagai mitra untuk menyebarkan layanan perpustakaan elektronik kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas pada ruang dan waktu. Untuk menerapkan e-Library setidaknya pengelola perpustakaan harus mempersiapkan perangkat sofware yang dikhususkan untuk mengelola koleksi elektronik. Memang banyak cara bagaimana perpustakaan mendapatkan software perpustakaan elektronik yang baik dan bermutu. Diantaranya adalah membeli software dari pengembang program dengan modul-modul pengeloaan perpustakaan elektronik yang diinginkan, membuat sendiri software perpustakaan elektronik, tentunya bagi pustakawan yang paham akan rekayasa pengembangan program, mengunduh dari internet dengan memanfatkan program opensource yang memiliki banyak pilihan dengan dukungan komunitas pengguna. Apabila ingin memodifikasi software e-Library opensource, perpustakaan tidak perlu membayar royalty kepada pembuat program, dan memodifikasi sesuai kebutuhan perpustakaan pun tidak  melanggar hak cipta karena software tersebut bersifat bebas dan gratis.
            Salah satu software e-Library yang bersifat opensource adalah senayan library information system (SLIM) yang dikembangkan oleh Pusat Informasi dan Humas Depdiknas RI. Software dapat diunduh secara cuma-Cuma di alamat situs http://senayan.diknas.go.id/web2/, (sekarang di alamat url http://slims.web.id/web/) Kelebihan dari software ini adalah dengan menggunakan teknologi web server dan penggunaan database yang fleksibel dengan tampilan grafis sekali klik. Software tersedia dalam dua tipe yakni portable senayan (psenayan) yang dikhususkan untuk pengguna operating system windows dan senayan source untuk pengguna yang memahami penggunaan web server dan manajemen database yang lebih kompleks. Software senayan menyertakan pula panduan instalasi yang terkemas dalam senayan handbook sebagai pedoman penggunan aplikasi software senayan dari proses input data koleksi, layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pelaporan, penyiangan koleksi, penelusuran katalog komputer, backup data, pembuatan barcode dan pembuatan kartu anggota. Program aplikasi senayan sangat tepat untuk perpustakaan berskala kecil sampai perpustakaan berskala besar karena dibuat oleh pengembang software yang telah lama berkecimpung dalam dunia perpustakaan.
Kenyamanan pengguna
            Sebagai pusat informasi publik sudah sepantasnya perpustakaan memberikan terobosan layanan informasi terbaik untuk pengguna. Salah satunya adalah dengan mengalihkan layanan konvensional perpustakaan menjadi layanan dengan penggunaan teknologi informasi dan internet melalui e-Library. Perpustakaan dapat memanfaatkan e-Library opensource untuk memanjakan pengguna tanpa harus berinvestasi terlalu besar untuk membeli software dan membeli hak cipta. Dengan e-Library peran dari perpustakaan sebagai bagian dari sarana belajar seumur hidup masyarakat akan lebih bermakna. Apabila sudah demikian maka perpustakaan akan selalu dirindukan oleh pengguna dan masyarakat luas.

Perancangan Digital Riset Perikanan Berbasis Repository Management System

 Pendahuluan Perpustakaan perguruan tinggi saat ini berada pada kondisi tidak pasti yang disebabkan oleh adanya wabah virus corona yan...